Kawan , masih ingatkah kalian cerita tentang Eri ( dalam judul 'perkenalkan namaku Eri / eritrosit
)
itu lho teman kita yang bolak-balik berkencan
dengan oksi ( oksigen ) dan karsi ( karbondioksida ) ?
Tahukah kalian di usianya yang ke 120 hari dia
meninggal . Hiks . . .
Eri terperangkap dalam hati dan dihancurkan
oleh histiosit si penghancur .
Cincin hemi ( hemoglobin ) bermata merah milik
Eri-pun pecah
menjadi ( zat ) besi , globulin (
protein ) dan hemin ( pigmen warna ).
Tapi walaupun sudah dihancurkan , hasil pemecahannya
masih bisa dimanfaatkan .
Zat besi dikirim
kembali ke sumsum tulang
untuk membentuk Eri junior ( eritrosit ) yang baru
lagi .
Globulin digunakan lagi
untuk metabolisme protein atau
untuk membentuk haemoglobin baru .
Hemin diubah menjadi
bilirubin dan biliverdin .
Si Rubin ( bilirubin ) akan teroksidasi menjadi urobilin
daan sterkobilin .
Dan tahukah kamu kawan , urobilinlah yang
menyebabkan urine kita
berwarna kuning kecoklatan, sedang sterkobilin memberi warna kuning
kecoklatan pada
faeces kita .
Sementara si Verdin ( biliverdin ) adalah senyawa
pigmen empedu
yang merupakan senyawa antioksidan kuat .
Demikianlah kawan , Eri mengorbankan dirinya
dihancurkan oleh hati .
Tapi lihatlah , bagian-bagian tubuh Eri yang hancurpun
masih memiliki manfaat .
Selamat jalan Eri , dan selamat datang Eri junior .
Dari beberapa penjelasan tentang mekanisme kerja organ tubuh kita ,
kita mengetahui bahwa tubuhpun melakukan proses reuse , recycle dan reduce .
Super sekali.....