Selasa, 18 September 2012

akulah sang ratu... ( ini cerita tentang rayap dan laron )



Setiap awal musim hujan sering kita diganggu oleh segerombolan laron yg terbang mengitari lampu .
Tak banyak yg tahu bahwa terbangnya laron gara'' lubang sarangnya kebanjiran air , hingga mereka terpaksa mengungsi .
Ketika asik mengitari lampu itulah ada diantara mereka yg 'jatuh hati' , dan karena bercinta di udara ternyata sulit maka mereka menjatuhkan diri ke tanah , sayappun ( bukan baju lho ) ditanggalkan dan merekapun bergandengan dua-dua atau malah main sepur-sepuran panjang seperti kereta .
Pasangan laron yang sudah tak bersayap ini mencari lubang yang dapat mereka tempati untuk berbulan madu ( pinter juga si laron ini , dia cari lubang" yg gelap untuk dijadikan istananya he he ) ...

     Laron jantan memposisikan dirinya sebagai pejantan dan memperlakukan istrinya sebagai ratu di istananya .
Semua pekerjaan mula" masih mereka lakukan sendiri , mencari makan , seperti membangun sarang , menyingkirkan tanah longsor , menutup lubang ( biar gak ada yg ngintip he he ) .
     Mereka ternyata tidak hanya giat membangun sarang tapi juga giat menambah anggota keluarga . Ajaibnya , si Ratu bisa bertelur walau tidak dikawini olaeh sang pejantan ( nah lo . . . anak siapa tuh ) . Gak tanggung" pada puncak kesuburannya , Ratu dapat bertelur hingga 18.000 butir per hari ( weleh weleeh . . kalau di rata-rata berarti dia bisa ngeden mengeluarkan telur 30 butir per menit selama sepuluh jam kerja , luar biasaaa ) .
     Telur" ini menetas menjadi keturunan dengan ujud yang berbeda-beda dan tak bersayap disebut Rayap  nama kerennya sih Macrotermes gilvus  ( dan bukan laron seperti mimih dan pipih mereka . . . ) .
Yang kerdil dan berwajah pucat bekerja tak kenal lelah kesana kemari mencari makan dan membangun sarang karena itu disebut rayap pekerja alias budak karena sepanjang hidupnya mereka hanya bekerjaaa terus, ada pula yg berkepala dan bercapit besar bertugas melindungi sarang dan menjaga ratu karena itu disebut rayap prajurit . Kalau ada musuh yg menerobos sarang mereka akan menyerang dg capitnya , bahkan mereka rela menggunakan kepalanya yg besar dan plontos itu untuk menutup lubang jika ada air yang merembes masuk ke sarang .
Ada juga lho yang bertugas sebagai baby sitter ( menyuapi anak" rayap yg masih balita ) dan queen sitter ( melayani ratu , menyuapi ratu dengan makanan terbaik dan paling bergizi ) .
Pekerja dan prajurit bisa jantan bisa betina tapi yang jelas semuanya mandul , gara" mereka terbentuk dari telur ratu yang tidak dibuahi oleh pejantan .


     Tubuh ratu terutama perutnya bisa menjadi gembrot ( hingga panjang 5 - 15 cm ) , maklumlah si ratu ini gak pernah bergerak kemana-mana , dia hanya diam ditempat terbaik dan ternyaman, makanpun disuapin queen sitternya , satu"nya tugasnya hanya berteluuur menghasilkan rayap" baru hingga rayap jelatanya semakin banyak dan sarangpun semakin besar.
   Terus apa tugas si pejantan yang mengaku dirinya sebagai raja di sarang rayap ?
Si pejantan bertugas mendampingi ratu , kadang juga ikut mencari makan atau membangun sarang sambil menunggu penuh harap ratu berkenan dicumbu olehnya ( ngarep.com ) .
Naaah biasanya sebelum musim hujan yg mulai dingin ratu ingin berdekatan dan bersayang-sayangan dengan si pejantan . Maka terjadilah hubungan gelap antara ratu dan pejantan ( karena memang terjadi di tempat gelap lho he he ) dan keluarlah telur" hasil pembuahan ( fertilisasi ) yang akan menetas menjadi anak” yg sehat dan fertil alias tidak mandul , anak” ini ada yg jantan dan betina bertubuh agak lebih besar dibanding rayap jelata dan bersayap yang disebut Laron .
    Kembali deh ke cerita awal , jika kemudian musim hujan semakin menggila dan sarang terancam kebanjiran , laron" yang sudah akil balik ini akan terbang keluar sarang meninggalkan mimih pipihnya yg tercinta . Untuk kemudian mencari pasangan diudara dan kembali menjatuhkan diri ditanah bergandengan ( lebih tepat sepur sepuran ) mencari sarang baru yang akan mereka bangun menjadi kerajaan rayap yang baru lagi .
Oke deh kita ucapkan bagi mereka ' selamat menempuh hidup baru ' yaaaa . . . .

( to be continued . . . masih ada lagi cerita menartik tentang mereka )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar