Menulis puisi , bagai melukis udara
Memungut kata rekat dengan rasa
Membaca puisi , bagai mencerna mantera
Berulang dan berkali diulang
Memahami puisi , bagai menjebak bayangan
Kadang jelas terpampang
Atau sering hanya mengawang
Sebab puisi , bagai sihir kata
Meski makna tak terpegang
Dia mampu memerangkap jiwa
( ndaleman asri , 081213 )
puisi memang lukisan jiwa...menangis,tertawa,sedih dan gembira bisa menyatu menjadi sebuah rasa...kaya nano nano bu...
BalasHapus