Selasa, 23 Juli 2013

'tidak ada anak yg bodoh'...( multiple intellegence )


Tidak ada anak yang bodoh ! yg ada adalah guru yg gak pintar ( mau bilang guru yg bodoh kok gak tega saya he he he ) ...beberapa kali kalimat itu saya dengar .
Saya jadi merenung , sebetulnya kalimat itu hanya kalimat penghibur bagi anak , pembelaan dari orang tua , pemojok bagi guru atau memang benar bahwa tidak ada anak atau siswa yang bodoh , yang ada adalah guru yang bodoh ?!?

Bermula dari hal itu saya mulai buka” buku , browsing internet dan baca lagi mengenai paedagogik , tahap perkembangan anak , proses pembelajaran dan tentang kecerdasan  ( dan saya akui saya memang ketinggalan jaman , tapi biar saja daripada yang cuma manggut” padahal sebetulnya gak paham dengan ungkapan tersebut … hiiiks )

Dan dari hasil googling kemudian saya menemukan artikel tentang ‘multiple intellegence’ yg dikembangkan oleh Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari Amerika .
Kecerdasan tidak hanya tentang IQ , tidak hanya tentang nilai raport , tidak hanya tentang ranking . Menurut  Prof. Howard Gardener  ada 8 macam kecerdasan manusia , karena itu dia menyebutnya ‘multiple intellegence’ .
1.       KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
2.        KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal).
3.       KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
4.       KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
5.       KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
6.       KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
7.       KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
8.       KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.

Dan setiap anak bisa memiliki kecerdasan yang berbeda . Intinya bahwa setiap anak tentulah memilki kecerdasan , bisa hanya satu , dua atau banyak macam sekaligus .
Ada anak yang pintar berhitung ( kerennya sih matematika ) sebaliknya ada anak yang sangat lemah kemampuan matematiknya . Ada anak yang sangat pintar bergaul , pandai menyesuaikan diri , mudah berempati , tapi ada pula anak yang sangat tertutup , gak peduli lingkungan , semau gue . ada anak yang pintar menulis , suka baca puisi , bisa main drama . Ada juga anak yg gak bisa diam ,selalu bergerak , suka ngedance , goyang dangdut , dan masih banyak kemampuan” lain yang dimilki anak” yg lain pula . Apakah semua itu termasuk kecerdasan ? Jawabannya adalah ‘ ya ‘ . Karena kecerdasan merupakan potensi biologis asli manusia dengan kemampuan khusus dan kecerdasan juga adalah kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan .

Kecerdasan  adalah kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan .
Jadi teringat apa yang dikatakan Deddy Corbuzier , jika seorang anak tidak bisa matematika dan lebih senang menggambar , mengapa malah di leskan matematik ? Harusnya dia dileskan menggambar agar dia lebih dapat mengembangkan minat dan kemampuannya .

Tapi dilematis pendidikan di Indonesia , nilai akademislah yang terpenting , rangking selalu dibanggakan dan ditanyakan . Lihat laporan hasil belajar siswa ( raport ) , yang diutamakan adalah nilai kognitif , sementara nilai sikap dan ketrampilan / psikomotor tidak menjadi tolok ukur bagi cerdas atau pintarnya siswa . Jika nilai kognitifnya jelek maka anak dikatakan bodoh dan jika nilai kognitif bagus maka si anak dikatakan pandai . Lihat saja UN , apa yang dikejar dari UN ? Tak lain adalah nilai , nilai dan hanya nilai pengetahuan ( kognitif ) . UN sama sekali tidak mengungkap kemampuan sikap dan ketrampilan anak .

Ya saya setuju dengan ungkapan ‘ tidak ada anak atau siswa yang bodoh’ , karena setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda , mungkin hanya satu , dua atau banyak macam kecerdasan  sekaligus . Tapi saya tidak begitu setuju dengan ungkapan tambahannya bahwa ‘ yang ada adalah guru yang bodoh'  ( ..hiiks..).
Terus pendidikan yang bagaimana yang tepat , yang bagus , yang pas untuk bisa mengungkap macam”  kecerdasan yang dimiliki anak ?

Apakah Kurikulum 2013 bisa menjadi solusinya ?
Ataukah pelatihan dan diklat guru yang perlu ditingkatkan dan diperbanyak ?
Guru pun perlu dan butuh di 'upgrade' agar bisa selalu 'update' .

Guru memang ujung tombak pendidikan , tapi guru pulalah yang paling gampang dkambing-hitamkan jika terjadi kegagalan pendidikan .
Bagi semua rekan guru mari kita terus belajar untuk bisa menjadi guru yang lebih baik dan lebih kompeten . Semangaaaat...

( to be continued di cerita tentang kita para guru pembelajar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar